IDENTITAS PEREMPUAN DALAM SOCIAL MEDIA
(Studi Analisis Wacana Konstruksi Identitas Online Perempuan Dewasa Awal dalam Situs Jejaring Sosial Facebook)
Dalam jurnal
mengenai Identitas Perempuan dalam Social Media, penulis lebih terfokus pada
salah satu Social Media yang sangat populer yaitu Facebook. Penulis
menggunakan metode analisis wacana sebagai pendekatan analisis yaitu metode
analisis wacana Teun Van Dijk. Peneliti menggunakan Facebook untuk mencari
beberapa informan, memperoleh informasi dari wawancara mendalam dengan informan
dan menganalisa dari berbagai sudut pandang untuk mengetahui online identity
peranan perempuan dewasa (informan/pemilik akun Facebook) di Facebook.
Tabel penyajian data informan terdiri dari nama informan, pesan dalam update
status, profil yang ditampilkan berdasarkan peran, presentasi diri
perempuan. Beberapa hal yang diperhatikan dalam penelitian, yaitu:
1. Segi teks dalam profil Facebook
1. Segi teks dalam profil Facebook
Setidaknya ada lima jenis pesan teks yang disampaikan pengguna
Facebook, yaitu curahan hati; aktivitas atau kegiatan yang dilakukan; emosi;
hiburan dan informasi.
2. Faktor-faktor pendorong
2. Faktor-faktor pendorong
Penulis jurnal ini menemukan dua faktor yang yang mempengaruhi
permaianan identitas, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
3. Identitas Online dan Identitas Offline
3. Identitas Online dan Identitas Offline
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Social Media sudah
menjadi bagian terpenting dari kehidupan manusia di seluruh dunia saat ini.
Dengan adanya internet dan smartphone lebih memudahkan manusia
untuk mengakses Social Media dimanapun dan kapanpun. Dengan mudahnya
setiap manusia bisa meng-update status dan mengunggah foto ke Social
Media yang dimiliki atau lebih khususnya pada Facebook yang sedang kita
bahas.
Menurut pendapat saya, isi dari jurnal ini menarik karena mengambil
judul yang sesuai dengan kehidupan manusia dalam menggunakan Facebook saat ini.
Banyak orang yang menggunakan Facebook dan ada permainan identitas di dalamnya.
Identitas yang ditampilkan dalam Facebook (khususnya perempuan dewasa awal)
merupakan bagian dari sisi kehidupan di dunia nyata. Terkadang banyak juga perempuan
dewasa awal yang menampilkan sisi baik dalam identitas online walaupun
tidak sesuai dengan dirinya, ini dilakukan untuk pencitraan diri yang baik
dihadapan orang-orang. Akan lebih baik jika Social Media (Facebook) digunakan
untuk berbagi informasi yang bermanfaat bagi banyak orang walaupun tidak bisa
dipungkiri bahwa banyak juga yang menggunakan Facebook untuk meluapkan emosi
yang seharusnya tidak disampaikan di Social Media karena dapat memancing
permasalahan akibat tutur kata yang ditulis.
Sumber :