1.
Pengertian Keindahan
Keindahan
atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan
yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari
sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah
"kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau
memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu,
untuk kesempurnaannya.
Menurut cakupannya, orang harus membedakan
antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah.
Untuk membedakan kedua hal ini, dalam bahasa inggris sering digunakan istilah
"Beauty" (keindahan) dan "The Beautiful" (benda atau hal
yang indah). Selain itu menurut luasnya juga dibedakan pengertian :
a.
Keindahan dalam arti
luas
Keindahan
dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
b.
Keindahan dalam arti
setetik murni
Keindahan
dalam arti setetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
c.
Keindahan dalam arti
terbatas
Keindahan dalam arti
terbatas adalah yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Menurut The Liang Gie pengertian keindahan
dianggap salah satu jenis nilai (nilai estetik) yakni nilai yang berhubungan
dengan segala sesuatu yang tecakup dalam pengertian keindahan. Bahwa setiap
yang berkaitan dengan pengertian keindahan melalui penampilannya dan
penghayatan penghayatan maka setidak-tidaknya akan menemukan penggolongan nilai
terpenting yaitu nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik.
Nilai ekstrinsik yaitu nilai yang sifatnya baik
sebagai alat untuk membantu sesuatu hal sedangkan nilai intrinsik adalah sifat
baik yang terkandung didalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik
tersebut.
Keserasian merupakan bagaian atau yang dapat mewujudkan
keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian, perpaduan, pertentangan,
ukuran dan seimbang. Misalnya orang dalam berpakaian memperhatikan antara kulit
dan warna yang disukai cocok, warna kulitnya hitam tidak cocok kelihatannya
apabila ia memakai warna hijau. Warna hijau cocok untuk orang yang berkulit
langsat.
Bertolak dari keserasian, pada dasarnya
keindahan itu adalah sejumlah kualitas yang paling sering disebut suatu
kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (simetry), keseimbangan
(balance) dan pertentangan (contrast). Keindahan juga tersusun dari berbagai
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi
manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut
dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap
anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan atau keadaban dari
sikap manusia dalam pergaulannya baik masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.
Menurut Alex Ganur dalam bukunya yang berjudul
etika bahwa unsur-unsur dan bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar
adalah :
Anggota badan, bahwa anggota badan yang
melahirkan sikap kehalusan atau kasar seperti kaki, tangan, kepala, bahu, mulut,
bibir, mata dan roman muka. Orang yang kesadaran etisnya tinggi, sikap-sikap
kakinya dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang
lain.
Bahasa, orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa
memilih kata-kata yang sopan, penyusunannya juga teratur, serta pandai mengatur
dan mengendalikan nada, irama dan alun suara dalam mengucapkan isi hati,
keinginan dan buah pikirannya.
Bagian-bagian rohani, melahirkan sikap yaitu
pikiran, perasaan dan kemauan (cipta, rasa dan karsa). setiap tindakan dan
perbuatan timbul karena adanya kemauan. Dengan adanya kemauan, manusia dapat
menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu baik berbuat baik atau
tidak berbuat baik.
Ketiga unsur rohaniah diatas merupakan jalinan
yang kuat sekali dan yang membuat orang dinamis. Dengan pikiran, manusia dapat
mengendalikan keauan dan perasaannya. Hal ini berarti dapat mengendalikan
tingkah lakunya sesuai dengan rasionya. Demikian pula perasaan halus akan
melahirkan jalan pikirannya sehingga dapat melahirkan pikiran yang bijaksana
atau akal yang sehat.
2.
Hubungan Manusia dan
Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai
bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya
manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan
terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi,
sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan
Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini
bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni
berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat
terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua
bidang tersebut.
keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah.
Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak
kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai
daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang
lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan
untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai
kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh
merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang
sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia
dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari
oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat
berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai
kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai
keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari
segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara
kodrati.
Sumber:
0 comments:
Post a Comment